Berita Muratara, LAHAT – Nama Elsye Hartuti mendadak jadi sorotan publik usai terciduk dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar Kejaksaan Negeri Lahat, Kamis (24/7/2025). Camat Pagar Gunung ini diamankan bersama 20 kepala desa saat tengah menggelar rapat koordinasi persiapan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.
OTT tersebut dilakukan di Kantor Camat Pagar Gunung, dan disebut melibatkan praktik dugaan pungutan liar dengan barang bukti uang tunai lebih dari Rp 60 juta. Kejadian itu sontak mengguncang publik, terutama masyarakat Kabupaten Lahat.
Elsye Hartuti sendiri diketahui baru menjabat sebagai Camat Pagar Gunung sekitar satu tahun terakhir. Ia dilantik menjelang akhir tahun 2023, dan dikenal aktif mengikuti kegiatan masyarakat. Dalam berbagai dokumentasi, perempuan berpangkat S.S., T.P., M.M. ini terlihat hadir dalam agenda pelayanan kesehatan Posyandu, kegiatan pertanian seperti panen jahe merah, hingga pelantikan kepala desa.
Sebagai ASN, Elsye dikenal ramah dan terlibat langsung dalam urusan pemberdayaan masyarakat. Namun, keterlibatannya dalam OTT menjadi noda besar dalam rekam jejak kepemimpinannya yang belum genap dua tahun.
Informasi yang dihimpun menyebut, selain Camat Elsye, para kepala desa yang hadir dalam rapat tersebut juga ikut diboyong ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Dugaan pungli yang menyeret nama Camat Pagar Gunung ini diduga berkaitan dengan dana komitmen proyek desa atau iuran kegiatan yang tak sesuai aturan.
Pihak Kejati Sumsel belum merinci status hukum Elsye Hartuti dan para Kades, namun hingga berita ini diturunkan, mereka masih dalam pemeriksaan intensif.
Kasus ini menjadi pukulan telak bagi Pemerintah Kabupaten Lahat dan menambah daftar panjang ASN dan perangkat desa yang terseret praktik korupsi berjamaah.(as)





