Berita Muratara, PRABUMULIH – Usai diumumkannya hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024, suasana di lingkungan Pemkot Prabumulih mendadak memanas. Isu munculnya “honorer siluman” atau tenaga honorer fiktif yang diduga lolos seleksi mencuat ke permukaan dan menuai keresahan publik.
Kegelisahan datang dari kalangan honorer kategori R2 dan R3—yang telah lama mengabdi namun gagal dalam seleksi PPPK kali ini. Mereka menilai proses seleksi tidak adil dan mendesak agar peserta fiktif yang diduga lolos segera dicoret dari daftar kelulusan.
Mendapat desakan dari berbagai pihak, Wali Kota Prabumulih, H Arlan, langsung merespons cepat. Ia memerintahkan BKPSDM untuk melakukan verifikasi secara menyeluruh terhadap nama-nama yang lolos.
“Benar ado siluman yang lulus PPPK, jumlahnyo puluhan dan sedang kita data,” ujar sumber internal yang enggan disebutkan namanya.
Plt Kepala BKPSDM Prabumulih, Efran Santiaji ST MM, membenarkan adanya verifikasi internal sesuai instruksi wali kota. “Hasil verifikasi akan kita rilis hari ini,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (16/7/2025).
Namun, rilis yang dijanjikan tak kunjung digelar. Belasan awak media yang sudah menunggu sejak pukul 17.00 WIB harus pulang dengan kecewa. Tak satu pun pejabat—termasuk Plt BKPSDM, Sekda, maupun Inspektur—yang hadir memberikan keterangan resmi.
Kondisi ini kian memicu keresahan di kalangan honorer. Mereka menuntut kejelasan dan keadilan. Jika benar ada honorer fiktif yang lolos, maka proses seleksi PPPK dinilai cacat dan harus dievaluasi total.(AS)
Pewarta: Ahmad Solihin
Editor : Ario