Iklan

 

Iklan

 

,

Iklan

Hukum Diarak dalam Keranda: Relawan Silampari Guncang Kejari Lubuklinggau

Berita Muratara
Selasa, 17 Juni 2025, 21.22.00 WIB Last Updated 2025-06-17T14:22:42Z

 


Berita Muratara, Lubuklinggau, 17 Juni 2025 — Suasana di depan Kantor Kejaksaan Negeri Lubuklinggau mendadak riuh. Puluhan massa dari Relawan Silampari menggelar aksi damai, namun penuh simbol keras: sebuah keranda mayat diusung di tengah jalan, menggambarkan kematian hukum di wilayah kerja Kejari Lubuklinggau.


Aksi ini bukan tanpa alasan. Mereka menuntut keadilan atas dua kasus yang hingga kini belum menemukan titik terang: dugaan penganiayaan terhadap anak di bawah umur dan wartawan. Kedua kasus itu, menurut massa, mandek tanpa kejelasan hukum.


> "Ini bukan sekadar simbol. Ini adalah potret nyata bahwa hukum kita sudah sekarat!" teriak salah satu orator di tengah barisan aksi.




Mereka mengecam keras sikap Kepala Kejaksaan Negeri, Anita Asterida, yang disebut enggan menemui massa. Para demonstran menyebut Kajari bersikap dingin dan tertutup terhadap suara rakyat.


> “Seolah-olah beliau alergi terhadap rakyat. Kami datang bukan untuk anarki, kami membawa suara korban. Tapi pintu keadilan justru terkunci rapat,” ujar koordinator aksi.




Dengan spanduk bernada sindiran dan orasi membakar semangat, massa menuntut agar Kejari segera bertindak tegas dan transparan dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu.


Aksi berlangsung tertib dan mendapat pengawalan aparat kepolisian. Namun pesan mereka menggema jelas: jika hukum terus tidur, maka rakyat akan terus berteriak.(AS/bm) 


Pewarta: Ahmad Solihin

Editor : Ario 

Iklan