Iklan

 

Iklan

 

,

Iklan

Demo Memanas di Kantor Bupati Musi Rawas, Mahasiswa Tuntut Kejelasan Janji 100 Hari Kerja

Berita Muratara
Senin, 16 Juni 2025, 18.49.00 WIB Last Updated 2025-06-16T11:49:32Z

 



Berita Muratara,  Musi Rawas - 16 Juni 2025 — Suasana halaman Kantor Bupati Musi Rawas berubah tegang saat puluhan mahasiswa dari HMI, KAMMI, IMM, dan PMII turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa, Senin (16/6). Mereka menuntut kejelasan atas capaian 100 hari kerja Bupati Hj Ratna Machmud yang dinilai belum membawa perubahan nyata.


Aksi dimulai sekitar pukul 11.15 WIB. Di bawah langit mendung, suara orasi bergema lantang, menuntut agar Bupati hadir secara langsung menemui massa. Ketegangan sempat meningkat saat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan aparat keamanan. Namun, setelah desakan kuat, Bupati Ratna Machmud akhirnya keluar menemui demonstran—meski dalam kondisi hujan.


“Kami datang dengan tuntutan jelas, tapi yang kami dapat hanya jawaban normatif. Tidak ada ketegasan dan substansi,” tegas Muhammad Arka, Koordinator Lapangan aksi.


Dalam orasinya, mahasiswa menyampaikan delapan tuntutan utama, mulai dari penyelesaian janji politik Bupati, perbaikan jalan desa yang rusak, rehabilitasi sekolah, transparansi anggaran, hingga desakan agar Bupati mengundurkan diri karena dinilai gagal membawa perubahan signifikan.


Ketua KAMMI Musi Rawas, Tomi, menambahkan bahwa tidak ada satu pun tuntutan yang ditandatangani atau disepakati oleh pihak pemerintah. “Kami tidak minta janji baru, kami minta bukti dari janji lama,” tegasnya.


Menanggapi aksi tersebut, Bupati Ratna Machmud menjelaskan bahwa program pembangunan telah dijalankan sesuai visi misi daerah. Ia juga menyebut bahwa sejumlah jalan yang diprotes mahasiswa merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi dan bukan ranah intervensi langsung kabupaten.


Namun, klarifikasi tersebut tak meredam kekecewaan mahasiswa. Mereka memastikan akan menggelar aksi lanjutan jilid III, jika dalam waktu dekat tidak ada tindak lanjut nyata dari Pemkab Musi Rawas.(rls) 


Pewarta: Ahmad Solihin

Editor : Ario 


Iklan