Deni selasatu petani sawit menceritakan. Jauh sebelum perusahaan masuk ke wilayah Desa Beringin Sakti jalan itu sudah ada, yang selama ini menjadi Akses petani untuk mengeluarkan hasil bumi seperti karet dan kelapa sawit
Kami sangat menyangkan cara berutal yang dilakukan pihak PT Agro Muara Rupit (AMR) tanpa melakukan mediasi terlebih dahulu kapada petani setempat. Langsung memutuskan jalan dengan cara di boudary atau parit dengan menanam sawit di jalanan, sehingga petani tidak bisa mengeluarkan hasil bumi nya.
"Sedangkan kita ini sudah hidup di alam yang merdeka, dan berpendidikan," terang deni .
Mohon kepada pemerintah daerah segera menyelesaikan perkara ini, menginagat permasalahan ini sangat membutukan perhatian khusus, tutupnya.
Sejauh ini, pihak PT AMR belum berhasil dihubungi. PT AMR sendiri sudah sejak beberapa tahun lalu melakukan pembukaan perkebunan kelapa sawit di wilayah mereka.(Zm/BM)
Editor: ARIO
